By Carolina Intan
2024-07-25 14:03:16
Ada yang masih berfikir 360 marketing itu, strategi pemasaran yang hanya sebatas menggunakan banyak media aja? Ngga salah kok, tapi mungkin ada satu hal yang terlewat yaitu tentang pesan di setiap medianya haruslah sama.
Meskipun banyak media promosi yang digunakan seperti, OOH, media digital hingga media sosial, namu inti dari pesannya hanya satu. Mungkin kesannya akan seperti pengulangan, tapi perlu diingat juga bahwa setiap media punya target audiencenya masing-masing, jadi meskipun pesannya sama tapi cara pengemasannya pasti berbeda.
Creative Director Kece Group, Alitt Susanto, juga menekankan kalau pemilihan kata serta gaya bahasa di tiap media memang harusnya berbeda. Kalau media yang digunakan TikTok atau Instagram, pilihan katanya pasti harus mengikuti bahasa anak muda jaman sekarang.
Agar sebuah strateggi campaign berhasil, selain pengemasannya yang harus sesuai dengan media yang dipilih, pesan yang disampaikan juga harus menyentuh keresahan konsumen.
Dalam sesi interview bersama Alitt Susanto, Allit menjelaskan “pilihlah keresahan dimana brand adalah solusinya dan saat menjalankan campaign cobalah untuk menggunakan seven deadly sins (Tujuh sifat keburukan) manusa untuk memancing sisi emosional konsumen”
Seven deadly sins manusia terdiri dari apa aja? Pertama, kesombongan, ketamakan, iri hati, kemarahan, hawa nafsu, kerasukan dan terakhir adalah kemalasan. Alitt juga memberikan contoh seven deadliy sins yang ia pernah angkat untuk beberapa projeknya, Campaign MS Glow Marshell dan Celline adalah salah satunya.
Dalam campaign tersebut target marketnya merupakan masyarakat kabupaten/second city dan karena itu keresahan yang ditemukan ialah tentang banyaknya masyarakat di kawasan kabupaten, yang merasa tampangnya pas pasan, tapi mereka ingin mendapatkan pasangan yang tampan ataupun cantik.
Dari hal inilah, terbentuk pesan yang ingin diangkat yaitu dengan menggunakan MS Glow siapapun bisa punya pasangan yang menarik.
Seven deadly sins yang akhirnya diangkat dalam campaign MS Glow adalah rasa iri hati. Untuk membangkitkan rasa iri hari tersebut, sosok Marshel yang memiliki tampang pas pasan diisukan memiliki hubungan spesial dengan Celline Evangelista. Hasilnya? Banyak orang yang akhirnya percaya bahwa orang yang tampangnya pas pasan juga bisa punya pasangan secantik Celline.
Gimana, menarik ngga ide dan konsepnya?
Melansir dari Feedough, strategi 360 marketing sendiri, umumnya digunakan brand untuk beberapa tujuan, salah satunya adalah untuk menciptakan atau merubah positioning sebuah brand. Image konsumen terhadap suatu brand sangatlah penting, maka dari itu brand perlu membangun image yang sesuai, agar selalu jadi top of mind konsumen. Seperti misalnya, lifeboy yang selalu diingat sebagai brand untuk keluarga. Atau MS Glow, yang kuat dengan campaign women empowermentnya.
Disisi lain, 360 marketing juga dapat digunakan untuk memaksimalkan promosi lineup produk tertentu, biasanya untuk produk yang daya belinya kurang atau bahkan tidak menarik konsumen sama sekali.
Jadi gimana, mulai lebih paham tentang 360 marketing? Udah dapet ide baru untuk campaign kalian selanjutnya? Mantaplah kalau udah. Jangan lupa share artikel ini biar makin banyak orang yang tau.